27 Februari 2013

hikmah mendaki gunung

sebuah pengalaman menceritakan...


   ini sebenernya sih sepenggal pengalaman saya waktu mendaki gunung.
ehmmm, awalnya saya bukan orang yg memiliki ketertarikan pada kegiatan hiking..
tapi setelah mencoba melakukan kegiatan ini, ada beberapa pelajaran yang saya dapat, belajar tentang kehidupan dan alam bebas.

   pelajaran yg saya dapat salah satu nya ialah, bahwa tidak ada kesuksesan yang instan, butuh usaha, doa, dan kesungguhan kerja keras. Dan seperti kata2 bijak mengatakan, hidup itu seperti mendaki gunung, maka cobalah mendaki gunung untuk mengetahui sebenarnya kehidupan itu.
ternyata benar, dan saya mengerti, butuh usaha, keberanian dan doa  untuk keyakinan menuju puncak.

     Mendaki gunung adalah kegiatan yang menyenangkan sekaligus menengangkan, dibutuhkan banyak persiapan secara fisik dan mental. Mendaki gunung tidaklah mudah, seseorang harus mempunyai disiplin ilmu serta fisik yang memadai. Kegiatan ini diminati oleh siapa saja, semua kalangan yang mempunyai jiwa berpetualang dan kesadaran tinggi atas hakikat manusia terhadap alam, mengukur seberapa jauh kemampuan diri sendiri. Mendaki gunung selalu menjadi sarana melepas emosi, merendahkan hati terhadap tuhan sang pencipta alam, membuang sifat angkuh dan sombong, memperkuat kerjasama tim sesama pendaki serta membuat manusia sadar secara naluri.

   setiap menjalani kehidupan, kita membutuhkan peran orang lain karena manusia terlahir sebagai makhluk sosial. dalam pendakian, kita diajarkan oleh alam agar tetap bergandengan tangan, dalam arti membuang ego masing2, perkuat kebersamaan.. saling peduli dan bahu membahu..

   pendakian begitu menguras tenaga dan mental. belum lagi dengan track yang menurut saya memang tidak mudah. perjalanan yg mungkin kemiringan nya 40-80 derajat. jalan mendaki, naik dan naik terus.. sampai harus terhenti sebentar untuk menghela nafas dan lanjutkan perjalanan lagi. menguras keringat karna lelah nya perjalanan dan beratnya beban carriel. hanya ada satu cara untuk sejenak melupakan rasa lelah itu. yaitu dengan tersenyum, smile is power..  canda tawa, senyum, semangat dan kekompakan kerjasama adalah power yang luar biasa.

   Di gunung, di ketinggian kaki berpijak, di sanalah tempat yang paling damai dan abadi. Dekat dengan Tuhan dan keyakinan diri yang kuat. Saat kaki menginjak ketinggian, tanpa sadar kita hanya bisa berucap bahwa alam memang telah menjawab kebesaran Tuhan. Di sanalah pembuktian diri dari suatu pribadi yang egois dan manja, menjadi seorang yang mandiri dan percaya pada kemampuan diri sendiri. Rasa takut, cemas,  gundah, dan homesick memang ada, tapi itu dihadapkan pada kokohnya sebuah gunung yang tak mengenal apa itu rasa yang menghinggapi seorang anak manusia.

   Suhu extrim, fisik dan mental yg telah terkuras.. serasa puas ketika sudah mencapai puncak.. hasil dari kerja kers, kerjasama, dan keberanian.. semua pahit dan jeripayah terlupa sejenak, menyaksikan kekayaan ilahi.. mengakui kebesaran Tuhan bahwa sukses itu nyata dengan cara berdoa dan usaha. Dalam setiap tahapnya digunakan untuk flashback apa yang dibutuhkan demi mencapai tujuan yang utama.

   Dari sedikit pengalaman di atas, mungkin ada beberapa pelajaran atau pengalaman yg saya dapat, bisa lebih mengerti apa itu hidup sebenarnya.. keberanian, usaha, dan doa.
tidak menyombongkan diri, karna setinggi apapun kita berpijak, masih begitu kecil nya manusia di sisi Tuhan.


riniSept, bekasi.

2 komentar: